Banjarbaru – PANTHERAJAGATNEWS. Kamis, 27 Maret 2025. Dunia jurnalistik dan akademik berduka atas kepergian Juwita, seorang jurnalis muda berbakat dari newsway.co.id yang juga mahasiswi Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari (Uniska MAAB) Banjarbaru. Ia ditemukan tewas di kawasan Desa Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, pada Sabtu, 22 Maret 2025. Tragisnya, kematiannya diduga akibat pembunuhan oleh seorang anggota TNI AL berinisial J, berpangkat Kelasi Satu.
Juwita dikenal sebagai sosok yang supel, cerdas, dan penuh dedikasi dalam dunia jurnalistik serta akademik. “Di balik sikapnya yang tenang, tersimpan kecerdasan dan ketekunan luar biasa,” ungkap MS. Shiddiq, dosen tamu Ilmu Komunikasi Uniska MAAB Banjarbaru, saat dikonfirmasi pada Kamis, 27 Maret 2025.
Shiddiq menggambarkan Juwita sebagai mahasiswa yang selalu berkontribusi dalam diskusi kelas dengan pemikiran yang tajam dan berbobot. “Ia mungkin tidak banyak bicara, tetapi setiap kali ia berbicara, perkataannya selalu bernas,” tambahnya. Selain kecerdasannya, Juwita juga dikenal sebagai pribadi yang ramah dan ringan tangan dalam membantu teman-temannya. “Banyak mahasiswa yang mengatakan Juwita selalu siap membantu, bahkan sering menawarkan pertolongan tanpa diminta,” lanjut Shiddiq.
Sebagai jurnalis, Juwita menunjukkan bakat yang luar biasa. Ia sering meminta izin untuk menunda pengumpulan tugas karena harus meliput berita. “Saya masih ingat, ia pernah bertanya kepada saya bagaimana menjadi wartawan yang baik. Dari tulisan-tulisannya, saya bisa melihat bahwa ia cepat belajar dan memiliki passion yang besar di dunia jurnalistik,” kenang Shiddiq.
Juwita bukan hanya seorang mahasiswa dan jurnalis yang cerdas, tetapi juga pribadi yang penuh empati. Shiddiq percaya bahwa nilai-nilai moral dan etika yang baik dalam dirinya berasal dari lingkungan keluarga yang baik. “Cara ia bersikap kepada saya sebagai dosen dan kepada teman-temannya menunjukkan bahwa ia dibesarkan dalam keluarga yang terdidik,” ujarnya.
Lebih mengejutkan lagi, Juwita ternyata tengah bersiap untuk menikah dengan seorang anggota TNI AL pada Mei 2025. “Saya hanya tahu sedikit tentang calon suaminya karena Juwita tidak banyak bercerita soal kehidupan pribadinya,” kata Shiddiq.
Proses Hukum Berjalan, TNI AL Pastikan Transparansi
Komandan Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan, Mayor Laut Ronald Ganap, membenarkan bahwa anggota TNI AL berinisial J telah diamankan sebagai tersangka pembunuhan Juwita. “Peristiwa ini terjadi di luar wilayah hukum Lanal Balikpapan. Kami masih mengusut motif dan hubungan antara korban dan pelaku,” ujar Ganap dalam konferensi pers.
Ganap menegaskan bahwa penyelidikan akan berjalan secara transparan dan sesuai hukum yang berlaku. “Tidak ada upaya menutupi kasus ini. Jika terbukti bersalah, tersangka akan dihukum setimpal sesuai dengan ketentuan hukum,” tegasnya.
Menurut Ganap, tersangka J baru bertugas di Lanal Balikpapan selama satu bulan setelah empat tahun berdinas di TNI AL. “Kami masih mendalami keberadaannya di Banjarbaru saat kejadian, apakah dalam rangka tugas kedinasan atau kepentingan pribadi,” jelasnya.
Dugaan Pembunuhan yang Tragis
Jasad Juwita ditemukan di jalanan dengan beberapa luka di tubuhnya. Awalnya, pihak kepolisian menduga ia mengalami kecelakaan tunggal. Namun, hilangnya dompet dan ponselnya serta kondisi jasad yang mencurigakan menimbulkan dugaan kuat bahwa ia menjadi korban pembunuhan. Sepeda motor korban masih tergeletak di lokasi, menambah tanda tanya besar dalam kasus ini.
Kini, keluarga, sahabat, dan rekan sesama jurnalis berduka atas kehilangan sosok yang berpotensi besar dalam dunia jurnalistik. “Dunia akademik dan jurnalistik kehilangan sosok berbakat yang bisa memberikan warna bagi industri media di masa depan,” pungkas Shiddiq dengan nada penuh duka. (Red)