Bandung, Sabtu, 31 Mei 2025 – Panthera Jagat News. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengeluarkan instruksi baru yang menyasar sistem pembelajaran di seluruh satuan pendidikan di wilayah Jawa Barat. Dalam pernyataannya yang dikutip dari laman resmi Jabarprov.go.id, Gubernur Dedi meminta agar jadwal sekolah diseragamkan menjadi lima hari, yakni dari Senin hingga Jumat, dengan Sabtu dan Minggu menjadi hari libur penuh.
Instruksi tersebut berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA/SMK). Dedi menekankan pentingnya penyatuan sistem ini demi mendukung pola tumbuh kembang yang optimal bagi peserta didik.
“Saya mengajak Bupati dan Wali Kota agar proses belajar mengajar di seluruh wilayah Jawa Barat diseragamkan hingga hari Jumat saja. Sabtu dan Minggu libur untuk siswa,” tegas Dedi Mulyadi, Sabtu (31/5/2025).
Tak hanya menyarankan pengurangan hari belajar, Gubernur yang akrab disapa KDM itu juga mengumumkan perubahan jam masuk sekolah. Ia meminta agar seluruh sekolah di Jawa Barat memulai aktivitas pembelajaran pada pukul 06.00 WIB.
Dedi menyatakan bahwa inisiatif ini bukan hal baru baginya. Saat masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta, ia sudah menerapkan kebijakan serupa dan melihat dampak positifnya terhadap disiplin dan kesiapan belajar siswa.
“Dulu waktu jadi Bupati Purwakarta, saya Bupati pertama yang membuat hari belajar sampai Jumat, dan jam belajarnya mulai pukul 06.00 pagi,” katanya mengenang.
Melalui kebijakan ini, KDM ingin menghadirkan efisiensi waktu belajar yang seimbang dengan waktu istirahat dan pengembangan karakter di luar sekolah. Ia berharap siswa memiliki waktu lebih banyak untuk bersama keluarga, beristirahat, serta mengembangkan minat dan bakat di luar kegiatan akademik.
Ia juga menekankan bahwa dengan menyamakan jadwal masuk dan jam belajar di seluruh kabupaten/kota, maka sistem pendidikan di Jawa Barat akan menjadi lebih tertib, efektif, dan memiliki arah yang jelas.
“Tidak apa-apa belajar dimulai pukul 06.00, toh hanya sampai hari Jumat,” ujarnya menutup pernyataan.
Meskipun bersifat instruksi, realisasi kebijakan ini akan bergantung pada dukungan dan kesiapan teknis dari pemerintah kabupaten/kota, serta koordinasi dengan satuan pendidikan masing-masing. Sejumlah pihak pun tengah menunggu langkah tindak lanjut dari Dinas Pendidikan Provinsi dan kabupaten/kota terkait implementasinya.
Dengan kebijakan ini, Gubernur Dedi Mulyadi menunjukkan komitmennya dalam mendorong perubahan sistem pendidikan ke arah yang lebih disiplin, sehat, dan manusiawi, sembari memperkuat karakter generasi muda Jawa Barat. (Red)