WABUP DAMPINGI KEPALA BNPB MONITORING PEMBANGUNAN HUNIAN TETAP UNTUK KORBAN BENCANA DI SUKABUMI

472989354 992128526282319 4096239311150285689 n
4 / 100

Sukabumi – Seputar Jagat News. Kamis 9 Januari 2025. Wakil Bupati Sukabumi, H. Iyos Somantri, mendampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam kunjungan kerjanya untuk memonitoring langsung pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi korban bencana di wilayah Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok, Rabu (8/1/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan pembangunan rumah bagi warga yang terdampak bencana berjalan sesuai harapan dan tepat waktu.

Dalam kesempatan tersebut, Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa Kabupaten Sukabumi telah memasuki tahap transisi pasca-bencana, setelah sebelumnya berada dalam status tanggap darurat selama sebulan. “Sukabumi kini memasuki tahap transisi tanggap darurat. Setelah sebulan tanggap darurat, kini kita berfokus pada pemulihan, khususnya dalam hal hunian untuk masyarakat yang terdampak bencana,” jelasnya.

Suami dari Kepala BNPB ini menekankan bahwa di masa transisi ini, prioritas utama adalah mengembalikan kehidupan masyarakat yang terdampak bencana, dengan fokus utama pada pemulihan rumah-rumah yang rusak akibat banjir dan tanah longsor. “Yang paling utama dalam transisi ini adalah mengembalikan hunian yang rusak parah akibat bencana. Rumah yang hancur harus menjadi prioritas untuk dibangun kembali,” ujar Suharyanto dengan tegas.

Kepala BNPB juga menambahkan bahwa terdapat 19 kabupaten/kota yang terdampak bencana, dan Sukabumi menjadi salah satu wilayah yang mendapatkan perhatian khusus dalam hal pemulihan. “Ini adalah bukti kepedulian pemerintah dalam merespon dengan cepat dan serius terhadap kesulitan rakyat. Kami berharap pembangunan rumah-rumah ini bisa segera memberikan manfaat bagi warga yang terdampak,” ungkapnya.

Wakil Bupati Sukabumi, H. Iyos Somantri, menyatakan rasa syukur atas respons cepat pemerintah pusat melalui BNPB dalam mempercepat pembangunan hunian untuk warga yang rumahnya rusak berat akibat bencana. “Alhamdulillah, ini adalah relokasi mandiri, di mana tanahnya merupakan milik warga yang diberikan melalui hibah, dan kemudian dibantu oleh pemerintah,” kata Iyos Somantri.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap kualitas rumah yang dibangun sebagai percontohan bagi warga terdampak bencana. “Rumah yang dibangun ini sangat bagus dan cukup layak huni. Pekerjaan ini selesai dalam waktu 15 hari, yang menunjukkan kecepatan dan komitmen pemerintah. Insya Allah, rumah-rumah ini akan memberikan manfaat yang besar bagi warga yang terkena dampak,” tambahnya.

Sebagai informasi, bencana pergerakan tanah yang terjadi di Desa Wanajaya menyebabkan kerusakan pada 12 rumah, dengan rincian 5 rumah mengalami kerusakan berat dan 7 rumah lainnya rusak ringan. Untuk itu, pembangunan Huntap menjadi langkah penting dalam pemulihan kondisi masyarakat yang terdampak bencana.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan pula penanaman pohon sebagai simbol pelestarian alam dan upaya mitigasi bencana. Kegiatan ini menjadi wujud komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus sebagai langkah pencegahan untuk mengurangi risiko bencana di masa depan.

Dengan adanya pemantauan langsung dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan pembangunan rumah bagi korban bencana di Sukabumi dapat berjalan lancar dan tepat waktu, sehingga masyarakat yang terdampak bisa segera kembali hidup dalam lingkungan yang aman dan layak huni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *