Jakarta — Panthera Jagat News. Kehadiran Tommy Kurniawan dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang membahas dugaan pelanggaran kode etik oleh Ahmad Dhani menarik perhatian publik. Mengenakan toga berwarna merah dan hitam khas persidangan, Tommy sempat dikira sebagai hakim oleh banyak orang. Namun, ia sebenarnya adalah anggota MKD yang bertugas menegakkan etika di lingkungan DPR.
Ahmad Dhani atas pernyataannya yang memelesetkan nama Rayen Pono menjadi “Rayen Porno”. Tommy menekankan pentingnya menjaga etika dan norma sebagai anggota DPR. Ia menyatakan bahwa meskipun ucapan tersebut tidak melanggar Pancasila atau agama, namun tetap tidak pantas dalam konteks etika dan norma yang harus dijunjung oleh wakil rakyat.
“Kalau tadi Mas Dhani merasa tak bersalah karena tak melanggar Pancasila dan agama, ini bukan sekadar soal itu karena ini tentang patut-tidak patut, pantas-tidak pantas, serta soal etika dan norma,” ujar Tommy dalam sidang tersebut.
Tommy Kurniawan memulai kariernya sebagai model dan aktor sebelum terjun ke dunia politik. Ia menyelesaikan pendidikan menengah di SMA Dua Mei Ciputat. Karena kesibukannya di dunia hiburan, ia sempat menunda pendidikan tinggi. Namun, pada tahun 2024, Tommy berhasil meraih gelar Sarjana Komunikasi dari Universitas Bina Nusantara (Binus). Sejak September 2024, ia melanjutkan studi Magister Manajemen Sistem Informasi di universitas yang sama.
Sebagai anggota MKD dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Tommy Kurniawan memiliki peran penting dalam menjaga integritas dan etika anggota DPR. MKD bertugas menyelidiki dan memverifikasi dugaan pelanggaran kode etik oleh anggota dewan. Penampilan Tommy dengan toga dalam sidang MKD merupakan bagian dari upaya untuk memberikan kesan formal dan serius dalam proses penegakan etika di DPR.
Kehadiran Tommy Kurniawan dalam sidang MKD Ahmad Dhani menunjukkan transformasi dari dunia hiburan ke politik, dengan komitmen terhadap penegakan etika dan norma di lembaga legislatif. (Red)