Pimpin Peleton di Barak Militer, Mark Stevi Hadulu Raih Dua Penghargaan dan Hadiah Rp 20 Juta

682c4b52a2f1b
9 / 100

Bandung – Panthera Jagat News. Semangat dan kedisiplinan ala militer membawa berkah bagi Mark Stevi Hadulu (17), siswa SMA Negeri 10 Kota Bogor. Ia sukses memimpin satu peleton berisi 30 siswa dari berbagai sekolah hingga meraih dua penghargaan bergengsi dalam lomba defile yang digelar dalam rangka Upacara Hari Kebangkitan Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat di Lapangan Gasibu, Selasa (20/5).

Tak tanggung-tanggung, Mark dan timnya menyabet juara dua terbaik serta juara harapan dua, yang total hadiahnya mencapai Rp 20 juta — masing-masing Rp 15 juta dan Rp 5 juta. Prestasi tersebut dicapai setelah mereka menjalani dua minggu pendidikan intensif di barak militer, program yang diinisiasi langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Lomba defile bukan sekadar baris-berbaris biasa. Kegiatan ini menguji kekompakan, disiplin, dan kemampuan memimpin dalam sebuah parade formal. Mark mengakui bahwa kunci keberhasilan mereka terletak pada kekompakan yang terbentuk selama tinggal bersama di barak.

“Walaupun kami beda kota, beda sekolah, tapi karena satu barak, satu kamar, jadi bisa dekat dan saling mengenal. Kelompok kita juga paling semangat, paling rapi,” ujar Mark dengan bangga saat ditemui di Gedung Pakuan, Bandung.

Selama masa pelatihan, mereka tak hanya digembleng soal fisik, tetapi juga diajari dasar-dasar Pengetahuan Baris Berbaris (PBB). Bahkan, beberapa anggota yang sudah lebih dulu memiliki pengalaman menjadi mentor bagi anggota lain yang baru belajar.

“Yang sudah punya dasar ngajarin yang lain. Kita saling bantu, jadi benar-benar belajar bersama dari nol,” tambahnya.

Menariknya, keikutsertaan Mark dalam program militer ini bermula dari keprihatinan orang tuanya. Ia mengaku sebelumnya sering pulang larut malam setelah nongkrong dengan teman-teman.

“Saya sering nongkrong di luar, jadi orang tua daftar’in saya. Tapi saya juga ada kemauan sendiri, ingin dapat pengalaman baru,” ungkapnya jujur.

Pengalaman dua minggu tinggal di barak militer pun menjadi titik balik. Ia menemukan nilai-nilai kedisiplinan yang selama ini belum pernah benar-benar dirasakan.

Mark juga membantah anggapan bahwa pelatihan di barak militer penuh kekerasan. Menurutnya, para pelatih sangat profesional dan memperlakukan peserta dengan hormat, meski tetap menerapkan disiplin ketat.

“Pelatihnya baik-baik. Tidak ada kekerasan. Kalau ada yang bandel paling disuruh jalan jongkok. Tapi itu malah bikin fisik kami lebih kuat. Jadi enggak ada yang disiksa atau dihukum berlebihan,” tegasnya.

Pengalaman ini tak hanya menghasilkan piala dan uang tunai, tetapi juga membentuk karakter baru bagi Mark dan teman-temannya. Disiplin, kerja sama, dan kepemimpinan menjadi bekal penting yang akan mereka bawa ke masa depan.

Dengan pencapaian luar biasa ini, Mark Stevi Hadulu membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari keberanian mengambil tantangan—bahkan dari seorang remaja yang awalnya hanya ingin “coba-coba”. Kini, ia pulang tak hanya membawa hadiah puluhan juta rupiah, tetapi juga semangat baru sebagai pemuda kebangkitan bangsa. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *