KSAL: Pendidikan Taruna AAL Dipangkas Jadi 3 Tahun, Ditambah Magang Setahun

Disdikal 696x391 1
8 / 100

Jakarta – Panthera Jagat News. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali, mengumumkan adanya perubahan besar dalam sistem pendidikan di Akademi Angkatan Laut (AAL). Mulai tahun ini, masa pendidikan taruna AAL akan dipersingkat dari empat tahun menjadi tiga tahun, dan akan ditambah satu tahun program magang sebagai perwira siswa.

Keputusan ini mengacu pada Surat Telegram Panglima TNI Nomor ST/239/2025 yang diterbitkan pada 19 Maret 2025, yang mengatur perubahan masa pendidikan di lingkungan TNI.

“Di AAL juga (pendidikan) menjadi tiga tahun, tapi ditambah satu tahun sebagai perwira siswa,” ungkap Laksamana Ali kepada wartawan usai menutup Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Seskoal) Angkatan ke-63 Tahun Ajaran 2025 di Markas Komando Seskoal, Jakarta Selatan.

Laksamana Ali, yang merupakan alumni AAL angkatan 1989, mengungkapkan bahwa sistem ini sebenarnya pernah diterapkan di masanya. Dulu, taruna AAL juga menjalani pendidikan akademi selama tiga tahun, lalu satu tahun sebagai perwira siswa.

Ia menilai kebijakan ini lebih menguntungkan bagi para taruna. Setelah lulus tiga tahun pendidikan akademik, mereka akan langsung diangkat sebagai perwira berpangkat Letnan Dua (Letda) dan mulai menerima gaji layaknya prajurit TNI aktif.

“Dari segi kesejahteraan, mereka sudah mendapatkan gaji, tidak lagi uang saku sebagai taruna,” jelas Ali.

Dalam satu tahun masa magang, para perwira siswa akan menjalani penugasan praktik lapangan. Taruna matra laut akan ditempatkan di kapal-kapal TNI AL, sedangkan taruna matra marinir akan diterjunkan langsung ke batalyon sebagai bagian dari integrasi pelatihan dan pengenalan lingkungan satuan.

“Kalau Angkatan Laut lebih banyak ditempatkan di kapal-kapal, kemudian yang Marinir ditempatkan di batalyon. Jadi seperti magang. Ini lebih efektif dan efisien,” tambahnya.

Ali menegaskan, model pendidikan baru ini akan membuat lulusan AAL lebih siap secara mental dan teknis, sekaligus meningkatkan kesejahteraan sejak dini.

Sebagai langkah tindak lanjut atas Telegram Panglima TNI, Dinas Pendidikan Angkatan Laut (Disdikal) telah menyelenggarakan rapat revisi kurikulum AAL. Kegiatan itu berlangsung di Gedung Dewakang, Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, pada 5 hingga 10 Mei 2025.

Rapat tersebut membahas secara menyeluruh penyesuaian materi ajar, sistem evaluasi, dan pola pembinaan taruna agar selaras dengan kebijakan baru. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *