Kepemimpinan ST Burhanuddin Diapresiasi, Kejaksaan Dinilai Konsisten dan Humanis dalam Penegakan Hukum

Screenshot 2025 05 28 191624
8 / 100

JAKARTA — Panthera Jagat News. Kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin mendapat sorotan positif dari kalangan akademisi hukum. Pakar hukum Universitas Al-Azhar Indonesia, Suparji Ahmad, menilai bahwa di bawah komando Burhanuddin, Kejaksaan RI menunjukkan konsistensi tinggi dalam menegakkan hukum sekaligus pendekatan humanis dalam menangani perkara.

Penilaian itu disampaikan Suparji saat menghadiri acara peluncuran survei Indikator Politik Indonesia bertajuk “Tingkat Kepercayaan Publik atas Kinerja Lembaga-Lembaga Negara dan Pemberantasan Korupsi”, yang digelar secara virtual pada Selasa (27/5/2025).

“Saya melihat kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin luar biasa. Ia berhasil membuat Kejaksaan bekerja secara konsisten dalam penegakan hukum, dan tidak ragu dalam menuntaskan perkara. Selain itu, pendekatannya juga humanis,” ujar Suparji.

Survei Indikator Politik Indonesia yang dipaparkan dalam forum tersebut menempatkan Kejaksaan RI sebagai lembaga penegak hukum paling dipercaya oleh publik. Tingkat kepercayaan terhadap Kejaksaan mencapai 76 persen, angka tertinggi dibandingkan lembaga penegak hukum lainnya.

“Hasil ini sangat rasional,” tegas Suparji, “karena publik menilai berdasarkan kinerja konkret. Dan Kejaksaan memang menunjukkan kinerja luar biasa.”

Survei dilakukan pada 17–20 Mei 2025 melalui metode wawancara telepon kepada 1.286 responden yang dipilih menggunakan teknik Double Sampling (DS). Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error kurang dari 3 persen.

Sebagai bukti kinerja, Suparji menyoroti keberhasilan Kejaksaan dalam membongkar skandal besar seperti kasus crude palm oil (CPO). Dalam perkara tersebut, Kejaksaan berhasil mengungkap jaringan mafia peradilan yang melibatkan aparat pengadilan, termasuk hakim, pengacara, dan panitera. Temuan ini disebut sebagai salah satu bukti keseriusan Kejaksaan dalam menegakkan hukum hingga ke akar permasalahan.

Tak hanya itu, dalam perkara kasus timah, Suparji mengapresiasi langkah Kejaksaan yang tidak berhenti pada vonis awal. Melalui upaya banding, Kejaksaan berhasil mengubah vonis ringan menjadi hukuman maksimal, menunjukkan bahwa Kejaksaan tidak menyerah dalam memperjuangkan keadilan.

Dalam penilaiannya, Suparji juga menyoroti dua aspek penting dari gaya kepemimpinan ST Burhanuddin: konsistensi dan humanisme. Konsistensi terlihat dari komitmen Kejaksaan dalam menuntaskan perkara secara tuntas dan transparan, sementara sisi humanis tercermin dalam pendekatan hukum yang tetap mengedepankan kemanusiaan.

Kombinasi kedua nilai ini, menurut Suparji, membuat Kejaksaan semakin dekat dengan masyarakat, dan pada gilirannya memperoleh kepercayaan publik yang tinggi.

Dengan pencapaian ini, Kejaksaan RI di bawah kepemimpinan ST Burhanuddin diharapkan terus menjaga integritas dan keberanian dalam menangani kasus-kasus strategis, serta tetap mempertahankan kepercayaan masyarakat yang telah dibangun melalui kinerja yang nyata dan terukur.

“Kepercayaan publik adalah modal utama. Kejaksaan harus terus membuktikan bahwa mereka layak menjadi garda terdepan dalam penegakan hukum di Indonesia,” pungkas Suparji. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *