Bandung, Jawa Barat – Panthera Jagat News. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan kunjungan ke barak militer di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) III Siliwangi, untuk memantau perkembangan para siswa SMA sederajat yang menjalani pendidikan kedisiplinan di barak tersebut. Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana siswa yang terpilih dalam program pendidikan kedisiplinan ini menjalani hari-harinya, serta memberikan dukungan langsung kepada mereka.
Di tengah kunjungannya, Dedi Mulyadi sempat mengadakan percakapan dengan beberapa siswa. Salah satu percakapan yang menarik terjadi ketika Dedi menanyakan kepada seorang siswa perempuan mengenai cita-citanya. Dengan penuh semangat, siswa tersebut menjawab bahwa ia ingin menjadi polwan.
Mendengar jawaban tersebut, Dedi langsung memberikan undangan istimewa. “Nanti kalian tanggal 20 Mei, saya ajak makan di Gedung Sate,” ucap Dedi dengan senyum. Sebuah kesempatan langka untuk siswa-siswa yang menjalani pendidikan di barak militer tersebut.
Gubernur Dedi menjelaskan lebih lanjut kepada para siswa tentang agenda yang akan diadakan pada tanggal tersebut, yang dimulai dengan upacara, kemudian dilanjutkan dengan makan malam bersama Gubernur di Gedung Sate, kantor gubernur Jawa Barat. “Tidak semua orang Jawa Barat punya rejeki makan di tempat istimewa tersebut,” ujar Dedi, memberikan gambaran betapa berartinya kesempatan ini bagi mereka.
Selama kunjungan tersebut, Dedi juga menyempatkan diri berbincang dengan seorang siswa laki-laki yang tengah menjalani pendidikan di barak militer. Dedi menanyakan tentang pengalaman siswa tersebut di barak.
“Makanan di sini sama di rumah, enakan mana?” tanya Dedi.
“Enakan sini,” jawab siswa tersebut dengan tegas, merujuk pada kualitas makanan yang disediakan di barak.
Dedi pun melanjutkan dengan bertanya lebih lanjut, “Tidur nyenyak enggak?”
“Saya tidur nyenyak,” jawab siswa itu.
Melihat keakraban dan kekompakan antara para siswa dan Gubernur, Dedi kemudian menanyakan hal yang lebih pribadi, mengenai jam tidur mereka dan kerinduan terhadap orang tua.
“Kalau engga jaga jam berapa?” tanya Dedi lagi.
“Jam 10,” jawab siswa.
Dedi kemudian menanyakan apakah siswa tersebut sering teringat pada ibunya. “Udah inget sama ibu belum?” tanya Dedi. “Inget,” jawab siswa dengan jujur, sebelum Dedi bertanya lebih lanjut, “Kalau inget, suka nangis engga?”
“Suka nangis,” jawab siswa tersebut dengan ekspresi penuh kejujuran.
Gubernur Dedi pun menanyakan hal lain yang lebih ringan, namun tetap memiliki makna mendalam, mengenai hubungan antara siswa dan ibu mereka. “Terus kamu ke ibu kamu, galak engga?” tanya Dedi dengan nada bercanda.
“Lumayan,” jawab siswa tersebut, diiringi tawa ringan.
Sebagai informasi, Gubernur Dedi Mulyadi telah menerapkan kebijakan untuk mengirimkan anak-anak dengan perilaku khusus ke barak militer. Di barak militer tersebut, para siswa tidak hanya dilatih untuk kedisiplinan, tetapi juga terlibat dalam berbagai kegiatan, mulai dari bangun pagi, melakukan aktivitas keagamaan, hingga berolahraga. Pendidikan ini bertujuan untuk membentuk karakter dan memberi mereka keterampilan hidup yang lebih baik, dengan menekankan pentingnya kedisiplinan dan rasa tanggung jawab.
Kunjungan Dedi Mulyadi ini tidak hanya menjadi momen penting bagi siswa-siswa yang beruntung, tetapi juga menegaskan komitmen Gubernur Jawa Barat untuk memberikan kesempatan yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkan bimbingan lebih dalam kehidupan mereka. (Red)