Sukabumi – Panthera Jagat News. 25 Mei 2025. Bupati Sukabumi Asep Japar menjadi sorotan publik setelah pernyataannya mengenai kegiatan “ngopi bareng” dengan masyarakat disindir secara tajam oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dalam sindirannya, Dedi menyebut bahwa kegiatan ngopi tidak akan bisa menyelesaikan persoalan utama masyarakat Sukabumi, yakni kerusakan infrastruktur jalan yang belum juga tertangani.
Sindiran tersebut muncul setelah Asep Japar bersama Wakil Bupati Andreas mengajak warga untuk “ngopi bareng” dalam rangka mendekatkan diri dengan masyarakat di tengah rutinitas kerja. Namun, kegiatan santai tersebut justru mendapat kritik keras dari Dedi Mulyadi yang menilai bahwa langkah simbolis seperti itu tidak menyelesaikan persoalan nyata.
Menanggapi hal tersebut, Asep Japar mengaku tidak merasa terganggu dan justru menganggap sindiran itu sebagai bentuk candaan belaka. Ia menegaskan bahwa perbaikan jalan rusak tetap menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
“Pastilah, waktu itu kita bercanda membahas ngopi. Tapi gak apa-apa karena kita gak mungkin langsung jalan rusak langsung itu (mulus),” ujar Asep Japar kepada Tribun pada Rabu (21/5/2025).
Asep juga menjelaskan bahwa dirinya baru menjabat sebagai Bupati, sehingga proses perbaikan infrastruktur membutuhkan waktu. Ia meminta masyarakat untuk bersabar karena perencanaan dan penganggaran sedang dilakukan secara bertahap.
“Kita baru bekerja beberapa hari, ngopi itu kan simbolik. Ngobrol sambil ngopi, ngobrol pendidikan Sukabumi, ngobrol infrastruktur, banyak hal yang bisa dibahas. Istilah ‘ngopi’ itu universal,” tambahnya.
Sebagai pejabat publik, Asep Japar juga telah melaporkan harta kekayaannya melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 17 Maret 2024. Saat itu, ia masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi. Total kekayaan yang dimilikinya mencapai Rp3.197.550.000. Berikut adalah rinciannya:
- Tanah dan Bangunan: Rp2.650.000.000
(terdiri dari 8 aset tanah dan bangunan di wilayah Kota/Kabupaten Sukabumi) - Alat Transportasi dan Mesin: Rp271.500.000
(termasuk 2 unit sepeda motor dan 1 mobil Pajero Sport tahun 2013) - Harta Bergerak Lainnya: Rp50.700.000
- Kas dan Setara Kas: Rp225.350.000
- Total Kekayaan: Rp3.197.550.000
- Utang: Rp0
Asep Japar bukanlah sosok baru di pemerintahan. Ia memulai kariernya sejak tahun 1990 sebagai staf di BKKBN Kabupaten Sukabumi dan mengabdi selama 15 tahun di sektor kependudukan. Kariernya terus menanjak setelah berpindah ke Dinas Perhubungan pada 2005–2006, dilanjutkan menjadi Kepala Bagian Perlengkapan (2006–2009), dan kemudian menjabat Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (2009–2019).
Puncak karier birokratnya diraih ketika ia menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi (2019–2023), di mana ia dikenal tegas dalam memperjuangkan pembangunan infrastruktur.
Setelah pensiun dari birokrasi, Asep terjun ke dunia politik. Bergabung dengan Partai Golkar pada 2020, ia dipercaya sebagai Bendahara Badan Saksi Nasional DPD Golkar Sukabumi pada 2024. Dalam Pilkada 2024, Asep Japar terpilih sebagai Bupati Sukabumi untuk periode 2025–2030.
Meski banyak kritik, Asep Japar menyatakan bahwa komitmennya tetap kokoh dalam membenahi berbagai permasalahan daerah, termasuk infrastruktur jalan yang menjadi perhatian utama.
“Tetap tenang. Kita programkan semuanya dengan baik dan kita akan menangani itu secara prioritas. Kami minta masyarakat bersabar,” pungkasnya.
Dengan rekam jejak birokrasi yang panjang dan pengalaman mengelola berbagai sektor, publik menaruh harapan besar agar Asep Japar mampu memberikan perubahan nyata bagi Kabupaten Sukabumi. Namun, sejauh mana janji dan program akan terlaksana, hanya waktu yang bisa menjawab. (Red)