Bandung – Panthera Jagat News. Jajaran Polresta Bandung menurunkan personel untuk melaksanakan patroli skala besar di kawasan industri Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu malam (10/5/2025). Langkah ini merupakan respon cepat atas laporan masyarakat yang mengeluhkan meningkatnya aksi premanisme dan pemalakan di wilayah tersebut, khususnya saat waktu gajian atau tanggal muda.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono, membenarkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan menyusul adanya informasi mengenai aktivitas premanisme yang kerap muncul secara musiman.
“Kami hadir setelah mendapatkan informasi di wilayah Kahatex ini, bahwa di waktu-waktu tertentu, terutama saat gajian, banyak pelaku premanisme dan pemalakan. Maka kami hadir bersama unsur terkait untuk memastikan semua aman,” ungkap Aldi saat dikonfirmasi, Minggu (11/5/2025).
Aldi menegaskan bahwa kawasan industri merupakan aset penting bagi daerah karena berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan infrastruktur. Oleh karena itu, menjaga stabilitas dan keamanan kawasan tersebut menjadi prioritas utama.
“Kami hadir memberikan rasa aman kepada pelaku industri, pelaku usaha, dan karyawan yang pulang malam dari tindakan premanisme,” katanya.
Tak hanya di Rancaekek, tindakan serupa juga dilakukan di sejumlah titik rawan lainnya. Polresta Bandung menerapkan strategi preventif dan preemptif, guna mencegah potensi gangguan sebelum harus mengambil tindakan represif.
“Tindakan represif sudah dilakukan di beberapa tempat termasuk oleh Polres Sumedang dan Polda Jawa Barat. Maka selain itu, kami juga fokus pada tindakan pencegahan,” tegasnya.
Kapolresta menambahkan, berdasarkan hasil analisis, momen gajian menjadi periode yang paling rawan terjadinya pemalakan oleh kelompok preman. Untuk itu, ia berencana meningkatkan jumlah personel patroli saat periode tersebut.
“Kami akan menambah personel lebih banyak saat waktu gajian, untuk mengantisipasi pemalakan dari premanisme,” jelasnya.
Hingga saat ini, pihak Polresta Bandung telah mengamankan 142 pelaku premanisme, dengan beberapa di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka, dan sisanya masih menjalani proses penyelidikan.
“Kami akan melakukan tindakan tegas terukur kepada siapa pun yang mencoba melakukan premanisme terhadap pelaku industri dan karyawan. Tidak ada ruang bagi premanisme sekecil apa pun,” tegas Aldi.
Langkah sigap Polresta Bandung mendapat apresiasi dari kalangan pengusaha. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bandung, Wilky Kurniawan, menyampaikan pujian atas komitmen aparat keamanan dalam menjaga ketertiban di kawasan industri.
“Kami sangat mengapresiasi komitmen Polresta Bandung yang terus hadir memberikan rasa aman bagi pelaku usaha. Keamanan adalah fondasi utama dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif,” ujar Wilky usai kegiatan KRYD (Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan), Sabtu malam.
Patroli yang berlangsung sejak pukul 21.00 WIB itu difokuskan di titik-titik strategis, termasuk jalur pulang karyawan, kawasan industri, dan lokasi usaha yang rawan menjadi sasaran pemalakan.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa aparat penegak hukum terus berupaya menciptakan lingkungan usaha yang aman dan nyaman, sekaligus memberantas praktik premanisme yang meresahkan masyarakat dan dunia usaha. (Red)