TNI AD Tegaskan Pelajar Jabar di Barak Militer Didaftarkan Langsung oleh Orang Tua Secara Sukarela

kadispen ad brigjen wahyu yudhayana 1 169
8 / 100

Jakarta – Panthera Jagat News. TNI Angkatan Darat (TNI AD) menjelaskan secara rinci bahwa seluruh pelajar di Jawa Barat yang mengikuti program pendidikan karakter di lingkungan militer telah didaftarkan secara langsung oleh orang tua mereka. Penegasan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, di Jakarta, Jumat (2/5), menanggapi sorotan publik terkait pelibatan siswa dalam program tersebut.

“Para siswa peserta pendidikan karakter ini juga adalah para siswa yang didaftarkan sendiri oleh para orang tuanya dan menandatangani perjanjian secara tertulis bahwa anak-anaknya bersedia menjalani pendidikan pembentukan karakter tersebut secara sukarela,” ujar Wahyu, dikutip dari Antara.

Program bertajuk Pendidikan Karakter, Disiplin, dan Bela Negara Kekhususan ini merupakan hasil kerja sama antara TNI AD dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Inisiatif ini secara resmi diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelumnya menyatakan bahwa program ini ditujukan untuk para pelajar dengan perilaku menyimpang, seperti terlibat tawuran, mengonsumsi minuman keras, kecanduan gim daring, hingga yang pernah terjerat masalah hukum. Tujuannya adalah untuk membentuk kembali karakter mereka dan mengembalikan perilaku ke jalur yang benar.

Wahyu menegaskan bahwa meskipun kegiatan dilakukan di fasilitas militer seperti asrama dan markas, pendidikan ini bukan bentuk pelatihan militer. Metode yang digunakan menekankan pendekatan personal dan kelompok melalui bimbingan, penyuluhan, dan pengasuhan.

“Pendidikan ini bukan pendidikan militer. Ini adalah program pembinaan karakter yang menekankan pada konseling, kedisiplinan, motivasi, wawasan kebangsaan, bela negara, hingga penyuluhan bahaya narkoba,” jelas Wahyu.

Peserta juga mendapat pengalaman pendidikan luar ruang seperti outbound dan permainan kelompok yang bertujuan untuk membangun solidaritas dan kepercayaan diri.

Program saat ini dilaksanakan di dua lokasi utama:

Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi di Bandung, yang menampung sekitar 80 pelajar.

Markas Resimen Artileri Medan 1 Kostrad di Purwakarta, dengan 40 pelajar yang ikut serta.

Seluruh tenaga pendidik berasal dari berbagai instansi, termasuk unsur TNI AD, Polri, dinas pendidikan, dinas kesehatan, serta Lembaga Perlindungan Anak (LPA).

“Materi ajar mencakup latihan baris-berbaris, motivasi, dan pembinaan sikap mental, bukan untuk membentuk militerisasi anak, tapi membangun fondasi karakter mereka,” tambah Wahyu.

Program ini diluncurkan dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi pelajar yang sedang mengalami masalah perilaku. Pemerintah daerah dan TNI berharap pembinaan ini dapat menjadi solusi rehabilitatif, bukan hukuman, sehingga anak-anak kembali mampu berintegrasi secara sehat dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *